MENDULANG PAHALA DI AWAL DZULHIJJAH
Berdasarkan sidang Isbat yang dilaksanakan hari Sabtu, 11 Agustus 2018, Kementerian Agama menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah 1439 H jatuh pada hari Senin, 13 Agustus 2018. Dengan demikian Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 22 Agustus 2018.
Dalam Tafsir surat Al Fajr ayat ke-2, Allah berfirman:
Wa layaalin ‘asyr
“Demi malam yang sepuluh,”
Sebagian besar ahli tafsir mengatakan, Allah bersumpah untuk 10 hari-hari awal di bulan Dzulhijjah. Hari-hari dilipatgandakannya pahala dan juga sebagai hari yang menjadi kuburan para pelaku maksiat. Karena akan dilipatgandakannya dosa.
Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya:
“Tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (sepuluh awal Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya, “Apakah lebih baik daripada jihat fii sabilillah?” Beliau bersabda, “ Iya. Lebih baik daripada jihat fii sabilillah, kecuali seseorang keluar berjihat dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).” (HR Al Bukhari).
Berdasarkan firman Allah dan sabda Rasul tersebut dapat kita simpulkan bahwa sepuluh hari pada awal bulan Dzulhijjah merupakan hari-hari yang terbaik di antara hari-hari yang terdapat dalam satu tahun. Dalam sepuluh hari tersebut terkumpul semua ibadah, antara lain: puasa, takbir dan dzikir, haji, qurban, amal shalih, dan sholat Ied.
Untuk itu, sebagai umat muslim. kita harus berusaha sekuat tenaga untuk melakukan amal-amal shalih semaksimal mungkin. Amalan yang bisa kita lakukan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, antara lain:
- Puasa. Kita berusaha untuk bisa melaksanakan puasa selama 9 hari. Mulai tanggal 1 sampai dengan tanggal 9 Dzulhijjah. Sekaligus juga bisa kita niatkan puasa Ayyamul bidh (puasa putih) untuk 3 harinya. Jika tidak mampu kita puasa Dawud, sehari puasa dan sehari berbuka. Jika masih terasa berat kita bisa berpuasa Senin, Kamis, dan tanggal 9. Jika masih tidak mampu, puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah. Dengan puasa tanggal 9 Dzulhijjah atau puasa Arafah, insya Allah dosa-dosa kita diampuni setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Maka pada tanggal tersebut kita usahakan bisa berpuasa.
- Takbir dan dzikir. Pada tanggal 1-9 kita bisa memperbanyak takbir mutlak. Takbir yang tidak dibatasi waktu dan tempat. Kita bisa melakukannya di mana saja dan kapan saja. Misalnya kita terus bertakbir di rumah, di sekolah, di kantor, di pasar, di kendaraan, di jalan. Tita bertakbir seperti layaknya takbiran hari raya. Pada tanggal 9 Dzulhijjah ba’da Subuh hingga waktu Asyar hari Tasyrik yang terakhir (13 Dzulhijjah) kita memperbanyak takbir muqayyat, yaitu takbir yang kita lakukan setelah shalat lima waktu maupun shalat Sunnah. Takbir tersebut sebaiknya dilakukan setelah dzikir.
- Memperbanyak amalan shalih, seperti bersedekahPada 10 hari di awal Dzulhijjah, kita usahakan bisa bersedekah. Berapa pun jumlahnya yang penting kita lakukan dengan ikhlas. Amal sedekah yang kita keluarkan dengan ikhlas, pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah.
- Membaca Al Quran. Setiap hari hendaknya kita membaca Al Quran. Berapa pun yang bisa kita baca, istiqamahkan. Mungkin 1 halaman, 2 halaman, atau lebih. Akan lebih bagus lagi jika disertai membaca terjemah atau tafsirnya.
- Menuntut ilmu. Kita usahakan pada 10 hari pertama menuntut ilmu. Menuntut ilmu bisa kita lakukan dengan mendatangi kajian-kajian atau mendengarkan ceramah. Bisa juga denga membaca buku-buku keagamaan, membaca postingan yang berisi kajian Al Quran atau hadis. Tujuan kita adalah untuk menghilangkan kebodohan dan menambah ilmu agama.
- Memperbanyak doa pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada tanggal 9 Dzulhijjah sebaiknya kita memperbanyak bacaan LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI-IN QODIR (tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan, segala pujian, dan Allah yang menguasai segala sesuatu).Sebaik-baik doa adalah yang kita panjatkan pada hari Arafah. Apa pun bentuknya, kita berdoa kepada Allah. Insya Allah akan dikabulkan.
- Shalat Ied dan Qurban. Pada tanggal 10 Dzulhijjah kita lakukan shalat Idul Adha. Jika kita mampu hendaknya menyembelih qurban. Nabi melarang umatnya mendekati tempat shalat jika kita memiliki kelapangan rizki dan tidak mau mengeluarkan qurban.
Pada hari tasyrik (11-13 Dzulhijjah) kita memperbanyak doa sapu jagad (Rabbana aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa adzaaban naar).
Mari kita berdoa agar diberi kekuatan untuk bisa mengamalkan amalan-amalan yang pahalanya dilipatgandakan. Kita juga harus berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkan kemaksiatan sehingga kita terhindar dari dosa-dosa yang juga dilipatgandakan.
Semoga Allah meridhoi niat kita. Aamiin ya Robbal Aalamiin.
(Disarikan dari berbagai sumber)
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjunganya dan harap memberikan kritik, saran yang mendukung.