Langsung ke konten utama

Refleksi 4P Menuju Pembelajaran Memerdekakan Manusia




Tak terasa hampir satu purnama saya mengikuti Diklat Calon Guru Penggerak. Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya (model refleksi 4P):

 

1.  Peristiwa: Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah saya merasa tersadar bahwa selama ini sebagai guru saya telah menuntut anak untuk memahami semua materi pelajaran yang telah saya ajarkan. Saya sempat merasa bersalah, berdosa apabila murid saya mendapatkan nilai dibawah KKM, saya sudah berusaha merefleksi pembelajaran yang telah saya lakukan sehingga saya pun berinovasi dalam penyediaan media, alat dan peraga pembelajaran. Selain itu saya juga berinovasi dalam memanfaatkan metode, model, strategi pembelajaran yang variatif. Meski demikian tetap saja saya merasa bersalah dan berdosa ketika ada murid saya yang belum memahami materi dan nilainya masih di bawah KKM. Saya tahu bahwa murid saya memiliki keunikan, gaya belajar, kesiapan belajar yang beragam. Tapi ketika melihat KKM, Ujian Nasional, prestasi belajar dan dampak di masyarakat, lagi-lagi saya harus bijak dalam menghadapi dilema ini.

     Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah pendidikan bertujuan memerdekakan manusia agar selamat dan bahagia. Seharusnya guru/pendidik menuntun murid sesuai kodrat, kebutuhan dan perkembangan zamannya. Dalam pengajaran seharusnya guru menguatkan nilai-nilai dan perannya dalam menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, menyenangkan dan kondusif bagi murid untuk menebalkan lakunya, menggali dan menajamkan potensi diri sesuai dengan kodrat, gaya belajar, kebutuhan, dan perkembangan zamannya. Selain itu, guru juga harus menularkan budaya positif kepada rekan guru, praktisi pendidikan, orang tua/wali, dan masyarakat agar terbangun kebudayaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

 

2.  Perasaan: Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan seteguk air di tengah terik dan panas matahari di padang pasir. Luar biasa... Benar-benar sesuai kebutuhan dan menjadi solusi atas keresahan hati seorang guru.

 

3.  Pembelajaran: Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa saya masih belum berhasil mengantarkan semua murid saya dalam memaksimalkan potensi mereka. Sekarang saya berpikir bahwa saya perlu memberikan kemerdekaan kepada murid saya untuk berproses menebalkan lakunya sesuai kodrat keadaan (kodrat alam dan kodrat zaman), gaya belajar, karakter, kebutuhan dan perkembangan zaman mereka sendiri. Sebagai guru saya perlu menguatkan nilai-nilai yang sudah saya miliki yaitu berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif menjadi lebih baik dan maksimal. Agar dapat menjalankan peran saya sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi pendidikan, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru dan mewujudkan kepemimpinan murid.

 

4.  Penerapan ke depan (Rencana): Selanjutnya saya akan melakukan kegiatan pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak diantaranya: melakukan pembelajaran berdiferensiasi baik dalam konten, proses dan produk. Hal ini sebagai upaya saya untuk memerdekakan murid dalam menebalkan lakunya mengacu pada profil pelajar Pancasila sesuai kodrat, kebutuhan, dan perkembangan zamannya. Reflektif terhadap berbagai kegiatan yang telah dilakukan, Berkolaborasi dengan Kepala Sekolah, rekan guru, orang tua/wali murid, dan masyarakat dalam membangun budaya positif yang penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan. Senantiasa berinovasi dalam berbagai kegiatan yang selanjutnya berbagi best practice (pengalaman terbaik) kepada rekan guru, komunitas praktisi, dan masyarakat. Agar menjadi sejarah dalam hidup saya maka akan saya publikasikan baik secara digital melalui media sosial atau media cetak.

 

Demikian ulasan saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, yang menjadi pembelajaran bagi saya dengan model refleksi 4P (Peristiwa, perasaan, pembelajaran, dan penerapan ke depan).

Terima Kasih, Semoga Bermanfaat.

Salam sehat dan bahagia selalu

Penulis: Sri Retna Prasilirum Samyamaji, S.Pd. Guru di SMPN 1 Sukosewu Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro

(Calon Guru Penggerak Angkatan ke-5).

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Kerja Kader Publikasi

A.       Nama Kegiatan Kader   Publikasi program Adiwiyata SMPN   1 sukosewu B.       Latar Belakang Peran serta Kader Publikasi ini sangat diperlukan dalam rangka mengenalkan   Program Adiwiyata pada lingkungan masyarakat   sekitar khususnya warga sekolah dan seluruh masyarakat bahkan di lingkungan sekolah se-kabupaten Bojonegoro. Konsep Adiwiyata yang dikembangkan di SMPN 1 Sukosewu merencanakan kegiatan kegiatan yang terbagi dalam beberapa kader.Diantaranya Kader Sanitasi, Sampah, Pertanian, Perikanan, Kantin sehat, Kerohanian, UKS dan Kader yang   bertugas untuk menyebarluaskan Konsep adiwiyata ini adalah Kader Publikasi. Dalam Publikasi ini akan kita bagi menjadi dua bagian yaitu publikasi melalui   Mading sekolah   dan juga media ONLINE ( Blog sekolah). C.       Dasar Kegiatan 1.        Visi sekolah :Berbudi pekerti luhur ,berp...

Proses Pembuatan D'Bog Crispy

Tanaman pisang merupakan tumbuhan berbatang basah yang besar, biasanya mempunyai batang semu yang tersusun dari pelepah-pelepah daun. Tangkai daun jelas beralur pada sisi atasnya, helaian daun lebar dan memanjang. Tak hanya buahnya yang bermanfaat, ternyata pelepah pisang juga kaya akan manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.  SMP Negeri 1 Sukosewu sebagian besar lahannya terdiri dari pohon pisang, yang selama ini yang diolah hanya buahnya. Kali ini mencoba membuat inovasi pengolahan pelepah pisang yang di buat krispi. Berikut ini cara pengolahan “ Proses Pembuatan  D'Bog Crispy ”:

Cara Tambah atau Input Peserta Didik Baru di Aplikasi Dapodik 2021

Tutorial tentang cara tambah atau input peserta didik baru di aplikasi dapodik 2021. Merupakan cara untuk memasukkan atau menambahkan peserta didik baru baik dari sekolah yang menggunakan aplikasi dapodik atau tidak menggunakan aplikasi daodik untuk tahun ini. Langkah-langkah atau cara tambah atau input peserta didik baru di aplikasi dapodik 2021 adalah sebagai berikut : 1. Buka situs http://sp.datadik.kemdikbud.go.id 2. Login menggunakan SSO dapodik. 3. Pilih menu aplikasi.